Your nightmare but dress like a daydream

Thursday, January 8, 2015

Ngayogyakarta



            Begitu banyak macam sifat dan karakteristik setiap orang. Dan mereka yang memiliki sifat dan karakteristik kepribadian yang berbeda, ternyata bisa bersatu dengan orang lain yang juga berbeda. Begitulah kami, kami ber-lima tidak mungkin memiliki sifat yang sama, namun kami bisa saling menerima segala kekurangan kami dan melengkapinya dengan kelebihan yang ada. Begitulah yang dinamakan sahabat.

            Saya dengan 4 teman saya yang lain yaitu yosi, umi, annisa dan riyan pertama kali bertemu yaitu pada saat semester pertama jenjang kuliah kami di Universitas Gunadarma. Dengan modal perkenalan biasa, hingga kami menamakan diri kami dengan sebutan "Kutil". Nama tersebut muncul karena temn saya, Yosi sering memanggil kami dengan nama tersebut. Kini kami telah menginjak semester ke-5 dan kami tetap bersahabat. Walaupun kini saya terpisah kelas dengan mereka, di tiap ada kesempatan untuk berkumpul, kami pun meluangkan waktu untuk berkumpul dan jalan-jalan.
            Pada pertengahan bulan agustus tahun 2014 lalu, kami berlima berlibur ke Yogyakarta. Sebelumnya kami telah merencanakan liburan ini selama 6bulan dan selama itu juga kami menabung untuk rencana liburan ini.
            Dengan niat untuk memanfaatkan liburan dengan mengunjungi semua tempat yang asyik di Yogyakarta, kami menghemat ongkos perjalanan kesana dan pulang yaitu dengan menaiki kereta api dengan kelas ekonomi seharga Rp. 50.000 untuk  satu kali perjalanan dan kami juga mencari tempat penginapan yang murah di dekat Malioboro.
            Sampai di stasiun Lempuyangan kami bertujuan untuk pergi ke rumah salah satu teman kami Yosi yang memiliki keluarga di Yogyakarta. Untuk dapat sampai ke rumah tersebut dari stasiun Lempuyangan, kami harus menaiki ojek/becak menuju halte Trans Jogja. Setelah naik Trans Jogja, kami turun disebuah halte akhir dan harus melanjutkan perjalanan lagi dengan menaiki sebuah bus. Cukup melelahkan memang. Tapi setelah sampai dirumah keluarga Yosi, kelelahan kami terbayar dengan keramahan dan suguhan-suguhan manis ala Yogyakarta.
            Kami menginap satu malam di rumah keluarga Yosi dan keesokan harinya baru kami menginap di hotel yang sudah kami pesan satu bulan sebelumnya.
            Sampai dirumah pada pagi hari dan karena kami tidak mau berlibur dengan hanya bermalas-malasan, siangnya kami pergi ke Candi Borobudur. Dari rumah ke Borobudur hanya cukup melakukan satu kali perjalanan saja yaitu dengan bus. Memang bus tidak berhenti tepat didepan Borobudur, namun kami harus melewati jalan yang kanan-kirinya berisi jajanan dan oleh-oleh khas Yogyakarta. Sekali lagi memang cukup melelahkan, tapi semuanya terbayar kembali dengan keindahan Candi Borobudur. Tidak ingin melewatkan momen-momen indah di Candi Borobudur, kami pun berfoto, bahkan berfoto dengan beberapa turis yang sedang berada disana. Benar-benar menyenangkan.
            Esok harinya kami merencanakan bermain air ke Goa Pindul dan ke berbagai pantai di Gunung Kidul. Memang cukup jauh menuju ketempat tersebut bahkan jika tidak memiliki kendaraan pribadi akan sulit untuk menjangkaunya.
            Di Goa Pindul kami melakukan cave tubing yaitu mengelilingi sungai yang melintasi sebuah Goa yang indah yang dimana didalam Goa tersebut terdapat banyak batu stalaktit yang tersusun sedemikian mungkin dan membentuk sebuah keindahan alami. Air disungainya pun berwarna hijau bersih.
            Sekitar 45menit kami selesai cave tubing dan membersihkan diri kemudian kami langsung pergi ke pantai di Gunung Kidul. Belum sampai dilokasi, kami sudah mendengar suara ombak yang bersautan. Merupakan suara yang indah.
            Kami memutuskan untuk mengunjungi pantai Sepanjang dan pantai Indrayanti. Sampai dipantai kami benar-benar ditakjubkan oleh pemandangan laut yang indah. Pantai Sepanjang meiliki pasir berwarna putih bersih dan pada saat itu pengunjung hanya kami berlima. Laut serasa milik kami. Kami pun berfoto dan berfoto lagi untuk mengabadikan liburan ini.
            Hari berikutnya kami pergi ke Taman Sari dan Candi Prambanan. Hari tersebut merupakan hari yang benar-benar melelahkan dan mengasyikan. Kami juga pergi berkuliner ke sebuah tempat makan unik yaitu “House Of Raminten”. Memang benar-benar unik, karena suasana tempat makan menggunakan adat jawa dan para pelayannya menggunakan baju adat jawa. Menu makanan dan minumannya juga tidak kalah fantastis.
            Malam sebelum pulang kami berencana untuk membeli oleh-oleh di Malioboro. Benar, tidak afdol rasanya jika ke Yogyakarta tanpa belanja di Malioboro.
            Yogyakarta memberi pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi saya. Jika ada waktu untuk berlibur lagi, saya ingin mengunjungi Yogyakarta sekali lagi.

0 komentar:

Post a Comment

© Rarity's, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena